Wednesday, December 29, 2010

istilah musik

Intro : Permulaan lagu

Coda : Akhir lagu ( The Ending )

D.C (Da Capo) : Kembali ke intro

D.S (Dal Segno) : Kembali ke tanda $

Fermata : Hitungan / Ketukan diperpanjang ( tak terbatas )

F.O (fade Out) : Diulang – ulang, Makin hilang suaranya.
Biasanya di akhir lagu

Rim Shot : Memukulkan stick pada cover dan mengenai ring

Tacet : Tidak di mainkan tetapi ketukan tempo tetap ada

Stacato : Teknik bermain dengan not putus – putus

Legato : Teknik bermain dengan not bersambung

Tempo : Kecepatan dalam memainkan irama musik

Rit…(Ritardando) : Temponya berangsur – angsur lambat

Accelerando : Temponya makin cepat

A tempo : Kembali ketempo semula

Similar : Dimainkan terus dalam gaya dan beat yang sama

BIRAMA : ketukan2 yg datangnya berulang2 dgn teratur dlm wkt yg sm pd lagu.
Kunci yg digunakan pd notasi drum adalah BASS CLEF / kunci F.
Tanda birama adalah untuk menyatakan jumlah ketukan perbiramanya.
4/4 … 6/8… dsb..

DINAMIKA : Keras atau lembutnya permainan

AKSEN : diberi tekanan.. (lebih keras)

PHRASE : Kalimat Musik.

Unisono : Main bersamaan Nada

Syncopation : Artikulasi Ritmik.

Harmonisasi : keindahan/keselarasan bunyi.

MONOTON : Suara yg merata

Interval : Antanada / Jarak nada.

Groove : (alunan) penyampaian prasaan.
Break : Jeda waktu sementara diakhir atau sebelum bagian ad-lib.\

Pick-up : Break untuk kebagian Chorus.

Fiil-in : Frase yang dihiasi sebuah melodi untuk mengisi bagian kosong.

Tacet : Istirahat seluruh bagian kecuali bagian melodi berhenti pada bagian ini.

Ad-lib : Improvisasi bebas dan terarah.

Riff : Frase improvisasi pendek yang di ulang dibagian belakang solo atau diulang-ulang

Chorus : Nyanyian yang berulang-ulang pada bagian solo, satu bagian chorus bearti dinyanyikan untuk satu kali.

Bridge :Sebuah frase improvisasi yang terdiri dari beberapa bar diantara chorus, terkadang digunakan untuk menggabungkan modalasi.

Bis : Kata yang digunakan untuk mengulang beberapa bar.

Saturday, December 25, 2010

Porsi Latihan


            Henry Alder, seorang guru drum terkemuka berkata “jika kamu sepanjang hari memainkan hal yang sama dengan yang kamu mainkan pada malam hari saat dipanggung, itu artinya kamu bermain, bukan berlatih”. Latihan biasanya berbentuk program yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan spesifik. Saya juga menyarankan bahwa “kesenangan” harus ada dilatihan rutin kita.
            Kita asumsikan bahwa kita punya program latihan yang seimbang yang mencangkup pembacaan notasi, teknik koordinasi dan percobaan berbagai gaya. Sebaiknya berapa banyak kita berlatih..? ini sulit dijawab.
            PERTIMBANGKAN Waktu kita. Jika kita masuk sekolah atau bekerja disiang hari, kita akan berlatih dimalam hari atau akhir pekan. Jika kita bermain dalam sebuah group, kita akan harus membagi waktu untuk latihan bersama dan latihan sendiri.
            Jika kita serius, satu jam setiap hari adalah jadwal minimum. Jika kita bisa mengusahakan dua sampai tiga jam, itu lebih baik.
            Jangan pernah berlatih jika merasa tidak enak badan. Jika sakit, pulihkan dahulu kesehatan kita. Jangan berlatih karena merasa bersalah jika tidak latihan ; latihan bisa ditunda.
            Latihan bukan alas an untuk terlambat atau menghindari pengerjaan tugas-tugas sekolah. Aturlah hari-hari kita supaya bisa berlatih sekaligus menjaga tanggung jawab.
            Jadi, berlatihlah sebanyak yang kamu perlukan, tapi sisihkan juga waktu untuk bersenang-senang…. Atau….. bersenang-senanglah, tapi sisihkan juga waktu untuk berlatih.

Sunday, December 19, 2010

Guna Belajar seni

Musik, Tari dan Drama Membantu Perkembangan Otak Anak, Selama ini orangtua hanya terpaku pada pendidikan formal seperti sekolah untuk kemampuan baca, tulis dan hitung (calistung). Padahal pendidikan seni seperti menari, musik dan drama juga baik untuk perkembangan otak. Ahli pendidikan menyarankan orangtua untuk mulai melibatkan anaknya dalam kegiatan seni sejak dini.
Peneliti menuturkan ada alasan yang bisa dipercaya bahwa musik dapat merangsang otak bayi, tari membantu mengembangkan keterampilan motorik anak dan drama mengajarkan tentang emosi dan pemecahan masalah. Dalam laporan Departemen Pendidikan AS tahun 1998 diketahui bahwa anak-anak prasekolah yang diberikan pelajaran bermain keyboard memiliki nilai lebih tinggi dalam tes untuk mengukur penalaran spasial. "Seni adalah alat berpikir, cara anak-anak untuk berkomunikasi mengenai pemahaman dan kesalahpahaman. Tujuan dari seni tidak hanya sebatas pada kreativitas dan imajinasi," ujar Margie Carter, seorang spesialis pendidikan anak usia dini, seperti dikutip dari Parentmap, Rabu (29/9/2010).
Rachel Glass dari West Seattle YMCA menuturkan bahwa seni adalah komponen penting untuk menuju kesiapan sekolah seorang anak. Sekolah lebih banyak mengajarkan tentang membaca, menulis dan berhitung, tapi seni lebih memberikan kontribusi dalam memberdayakan kemampuan si kecil dan juga mengembangkan perkembangan otaknya. "Misalnya menggambar dapat membantu perkembangan emosional, sehingga anak bisa memahami apa yang bisa membuatnya merasa senang, sedih atau takut. Sedangkan drama bisa membantu anak belajar tentang pengendalian diri dan empati. Ini adalah cara untuk memecahkan masalah, belajar menghadapi frustasi dan situasi sosial," ungkap Glass.
Drama dan dongeng adalah cara yang baik untuk membantu meningkatkan kosakata anak dan belajar musik juga bisa berfungsi sebagai bahasa dan kendaraan belajar bagi anak-anak. Hal ini karena anak-anak akan merespons musik secara alami, ia dapat bergerak, membuat nada-nada sendiri dan belajar lebih mudah. Musik, drama dan tari akan memberikan wawasan dan membantu cara berpikir anak. Karena itu tak ada salahnya untuk memberikan les musik, tari atau drama pada anak sejak masih kecil.